“30 Tahun Berkarya: Cinta Untuk Indonesia” Karya Seni yakni Pohon Kehidupan

Seni adalah sebuah kata yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia. Sebagian orang mencurahkan perasaan dirinya dengan menuangkannya ke dalam sebuah karya seni. Tentunya setiap karya seni memiliki keindahan dan makna yang tersirat di dalamnya. Perasaan inilah yang digunakan oleh Sasya Tranggono untuk menghasilkan beraneka karya tingkat tinggi yang memiliki nilai seni dan daya tarik tersendiri di dalamnya. Sasya sendiri sudah lama bergelut di dunia seni, selama tiga dekade Ia telah mencurahkan perasaannya menjadi puluhan karya yang mengusung tema “Cinta untuk Indonesia”. Dalam pameran “Cinta untuk Indonesia” Sasya juga menunjukkan karya seni andalannya yakni Pohon Kehidupan yang memiliki filosofi dimana Tuhan menciptakan Adam and Eve. Sasya pun mengaku bahwa karya ini menjadi salah satu favoritnya.
Analisis Karya : Lukisan ini memiliki filosofi dimana Tuhan maha pencipta dan hal itu pun menular kepada manusia yang dianugerahi kemampuan untuk mencipta. Karakter lukisan Sasya Tranggono memiliki karakter tersendiri, yaitu terinspirasi dari local genius berupa wayang dan batik sebagai potensi budaya bangsa. Menurut Jim Supangkat selaku kurator pameran, karya-karya Sasya Tranggono dapat dikategorikan sebagai seni rupa post tradisi.
Sensasi pada karya : Karya-karyanya memperlihatkan gejala post tradisi di luar Eropa, Amerika Serikat, yang tidak bisa disebut karya-karya tradisional, namun memperlihatkan pengaruh estetik tradisi. Ia menata wayang-wayang kemudian melukisnya. Ia seperti sedang mempraktikkan seni lukis still life, kecenderungan sangat lama pada perkembangan seni lukis. Namun kekuatan narasi pada lukisan-lukisannya yang muncul melalui konsep teatrikalitas. Warna merah pada latar memiliki arti Cinta. Sedangkan laki-laki dan perempuan berpasangan seperti kisah "The Legend Of Golden Rama Shinta" adalah representasi sempurna dari Cinta Murni. Seiring berjalannya waktu sepanjang hidup saya, saya menyadari bahwa Cinta bukan hanya tentang romansa, ini lebih tentang iman dan komitmen. Nilai serupa juga terdapat dalam Kisah Cinta Rama Shinta. Mereka mengatasi segala perjuangan untuk bisa bersama dan itu membuktikan bahwa Cinta mereka semurni emas
Presepsi karya : Lukisan karya seni Pohon kehidupan memiliki presepsi yang unik bagi saya karena adanya berupa wayang dan batik sebagai potensi budaya bangsa. Terdapat bunga, daun dan rumah didalam pohon sebagai bentuk kedamaian seseorang dimana ada saling berpasangan dan berhadapan dengan adanya pohon yang bernuansa batik didalamnya arti dari keharmonisan.
Kesimpulan : Lukisan ini memadukan objek wayang perempuan dan laki-laki yang dicetak dengan manik-manik membentuk semacam pohon kehidupan. Sasya Tranggono menempatkan karya berjudul I am carrying everlasting love itu sebagai karya utama. Karya ini menonjolkan bentuk wayang golek sepasang wayang berdiri dalam lukisan cat air.

Komentar